Jumat, 14 Januari 2011

MENGUNGKAP MISTERI FARIDA

Bagi masyarakat Ds. Badal Pandean Kec Ngadiluwih KEDIRI, tentunya tidak asing lagi dengan sosok cewek cantik yang bernama Farida. Sosok cewek cantik yang anggun nan seksi dan bersikap ramah dan santun, sering memikat hati kaum pemuda yang memandangnya. pernah suatu ketika seorang pemuda berjumpa di jalan, diminta untuk mengantarkan pulang ke rumahnya, dengan rasa bangga dan hati berbunga – bunga, di antarkanlah sang cewek cantik itu pulang kerumahnya. namun sesampai di rumahnya alangkah terkejutnya pemuda itu setelah menyadari rumahnya Farida bukanlah layaknya rumah manusia pada umumnya. namun lokasi pemakaman umum (kuburan Jaten). Dan kejadian yang demikian itu tidak terjadi hanya sekali maupun dua kali. Bahkan menurut kesaksian masyarakat desa Badal pernah juga rombongan keluarga dari Jakarta datang ke desa Badal mencari Farida dan keluarganya dengan maksud akan melamar Farida. karena anak lelakinya kenal Farida di Jakarta, dan diberi alamat lengkap oleh Farida. Alangkah terkejutnya setelah rombongan keluarga dari Jakarta itu sesampai di desa Badal dan diberi tahu dan diberi pengertian warga desa setempat bahwa Farida bukanlah bangsa manusia, namun sosok makluk halus yang menghuni lokasi pemakaman umum (kuburan Jaten). Farida juga sering menampakkan diri naik vespa warna putih, terkadang naik mobil sedan warna putih, berpakaian warna putih, pakai ikat rambut (pita) putih, namun bagi masyarakat setempat sudah hafal kalau itu Farida. beberapa warga desa Badal pernah juga tiba – tiba diantar bahan material bangunan rumah, maupun perkakas rumahtangga, sehubungan tidak merasa membeli dan setelah di cek pada nota bon yang membelikan adalah Farida, akirnya ya takut juga dan tidak diterima. meskipun telah dibayar lunas di tokonya, oleh Farida.
Karena keanehan itulah pernah juga sebuah stasiun TV swasta datang ingin meliput lokasinya, namun aneh bin ajaib karena gambar lokasinya sama sekali tidak bisa nampak, yang nampak dilayar hanya hitam gelap. Juga pernah dari media cetak mau meliput di lokasi itu, namun karena terjadi sesuatu hal, diurungkan niatnya, daripada berdampak bahaya bagi yang meliputnya. didasari ketertarikan terhadap kejadian yang aneh itu, dan juga atas permintaan dari para pembaca Tabloid GLOBAL PLUS yang telah menghubungi redaksi, Team mysteri dari GLOBAL PLUS mendatangi lokasi yang di pandu langsung oleh Whisnu murti yang sudah terbiasa memasuki dunia gaib, untuk mengungkap kebenarannya. setelah Whisnu murti memasuki alam gaib menuturkan bahwa di tempat itu memang ada sosok cewek yang lumayan cakep yang biasa mengaku bernama Farida. namun sesungguhnya nama aslinya bukan Farida. tetapi atas permintaan Farida agar nama aslinya itu dirahasiakan. Dia menempati pada sebuah rumah tua yang cukup besar dan terkesan agak angker bersama sosok lelaki tua yang diakui sebagai kakeknya yang mengasuh Farida. sosok lelaki tua itu mengaku bernama Wongso dan Farida dulu berasal dari wilayah Tawangmangu Jawa tengah. dan saat ini juga sering berdomisili di Tawangmangu Jawa tengah.
Menurut pengakuan Farida kepada Whisnu murti, dia juga tidak pernah berbuat jahat atau mencelakakan manusia, bahkan dia juga biasa niat menolong manusia membelikan sesuatu kepada manusia yang dikehendakinya. meskipun pada akhirnya manusianya yang pada takut karena salah memahaminya. Dan sekarang Farida juga sudah jarang menampakkan diri kepada manusia daripada nanti dianggap menyesatkan manusia.
Kenapa roh gaib yang berdomisili pada alam gaib kok bisa nampak dilihat oleh mata telanjang manusia, bahkan bisa bergaul dengan manusia. menurut Whisnu murti itu hal yang wajar dan biasa dilakukan oleh roh yang berdomisili pada alam gaib yang dimensinya paling dekat dengan alamnya manusia. meskipun dia tidak mempunyai materi atau badan daging layaknya manusia. Roh yang biasanya masih suka menampakkan diri kepada manusia, juga didasari tendensi yang berbeda – beda pula. Ada yang didasari niat jahat kepada manusia, karena pada dasarnya pribadinya memang jahat, ada juga yang sebatas ingin bergaul dengan manusia. namun sehubungan bukan manusia dan tidak mempunyai badan daging layaknya manusia, kebanyakan manusia yang diajak bergaul ngacir bulu kuduknya mendingan kabur. menurut Whisnu murti yang disebut alam gaib itu sebenarnya juga terbagi dari beberapa macam tingkatan. berdasarkan tingkatan itu penghuninya juga berbeda jenis maupun karakter serta kemampuannya. sehingga tidaklah benar jika ada orang yang komentar roh yang tidak kelihatan oleh mata telanjang itu semuanya pasti setan. karena Malaekat juga tidak bisa dilihat oleh mata telanjang manusia, apakah itu setan? bahkan gusti Allah juga tidak nampak oleh mata telanjang manusia, apakah itu juga setan? disinilah yang kadang belum dipahami sepenuhnya oleh sebagian orang. sehingga terjadi salah penafsiran.
Pada lokasi tempat pemakaman umum (kuburan Jaten) memang nampak agak mistis apalagi masih adanya pohon – pohon besar yang terkesan serem kayak hutan rimba. Namun pada sisilain alam ditempat itu juga ditempati roh yang mengaku namanya Wongso yang juga memelihara berbagai hewan yang mengerikan. namun kita sebagai manusia jangan salah arti menafsiri suatu lokasi ataupun tempat yang mungkin dianggap angker, ini yang menguasai mbah A atau mbah B. karena dimanapun tempat di atas bumi di bawah langit dan dimanapun juga, yang kelihatan oleh mata maupun yang tidak kelihatan oleh mata manusia adalah miliknya Allah dan dikuasai oleh Allah yang telah berkarya dan menciptakannya. disinilah membuktikan bahwa Allah itu memang MAHA KUASA. Yang kekuasaannya susah diukur dengan kemampuan manusia. (W.Agus W)

KESEMPURNAAN YANG HAKIKI

Tentunya kita pernah mengalami saat didalam rumah pada malam hari, tiba tiba listrik padam. Dengan kondisi gelap gulita kita berjalan mencari korek dan pelita untuk sebagai penerang saja pasti dengan meraba raba (grayah grayah) kira kira apa ini….. O” bukan. kira kira apa itu… O’ juga bukan. kira kira apa disini….. O’… gak ada. Kira kira Apa disitu…. O’… ternyata gak ada juga. kondisi gelap gulita memang bisa bikin manusia hanya bisa meraba raba (grayah grayah) dan yang ada hanyalah kira kira dan kira kira.
Demikian juga manusia hidup di dunia ini yang meskipun nampak terang, namun kenyataannya rancau (worsuh lan peteng ndhedhet ). Karena hidup di Dunia tentunya juga
Bertalian dengan segala sesuatu unsur alam duniawi. Termasuk unsur tanah, api, air dan angin.
Dimana setiap unsur mempunyai sifat dan karakter masing masing yang mempengaruhi terhadap sifat nafsu manusia. Dalam tasawuf jawa disebut aluamah, amarah, supiyah dan mutmainah. Kalau kita mengingat sejarah karya Allah menciptakan manusia pertama Nabi Adam, manusia pertama di buat satu sisi dari materi alam tentunya juga unsur unsur yang terkandung, pada sisi lain juga Roh dari Allah yang menghidupi. Jadi garis besarnya manusia hidup ada dua unsur : yaitu unsur ILLAHI roh yang berasal dari ALLAH dan unsur INSANI materi yang berasal dari ALAM dunia ini. Makanya jika ada orang meninggal dunia innalilahi wa innalilaihi roziun. Yang asalnya dari Gusti ALLAH biarlah kembali pada Gusti ALLAH, dan unsur unsur yang dari ALAM kembali ke ALAM.
Semua manusia hidup di dunia ini mengharap agar bisa kembali ke hadirat Allah sebagai sang penciptanya Berbagai macam cara, upaya dan sarana di tempuh untuk mendapatkan kesempurnan yang hakiki kasampurnan yang sejati. Dalam ilmu jawa disebut sangkan paraning dumadi. Menurut versi saya saya istilahkan PURWO, MADYO lan WASONO (wusananipun)
PURWO: asal manusia sebelum dilahirkan di alam dunia memang berasal dari roh kuasanya
Gusti Allah. Dalam salah satu aliran kejawen Ada yang meng istilahkan namanya nur muhamad dan masih banyak istilah lain. Karena di jawa berkembang banyak merek aliran. tentunya berbeda merek aliran juga berbeda istilah untuk penyebutan namanya.
MADYO: manusia dilahirkan ke dunia mempunyai sifat, ujud (badan daging) yang disebut badan
Jasmani. Badan jasmani yang merupakan pembauran unsur unsur alam di dunia ini termasuk unsur tanah, api air, angin, dimana unsur satu samalain mempunyai sifat dan karakter yang berbeda, tentunya juga mempengaruhi terhadap sifat dan emosional manusia. Gampang marah gampang tersinggung, pendendam, serakah, dengki, iri, jail, ingin memiliki yang bukan haknya dll.
Meskipun pada dasarnya sifat sifat semacam itu bertentangan dengan roh (dhat) yang berasal dari Gusti Allah yang berada didalam diri manusia itu sendiri.
Bukan berarti manusia tidak boleh mempunyai nafsu, namun seharusnya bisa menundukkan dan mengendalikan nafsu, biar tidak brutal dan liar. Karena manusia mempunyai akal budi.mempunyai moral dan etika berbeda dengan hewan meskipun sama sama hidup, sama sama makluk hidup, hewan tidak mempunyai akalbudi.
Sebetulnya manusia setiap akan bertindak yang salah, berbuat yang nista, sering di ingatkan oleh roh (dhat) yang berada di dalam diri manusia namun pergumulan antara roh dan nafsu cenderung sering nafsunya yang keluar sebagai pemenangnya. padahal Mengumbar sifat nafsu tentunya mengakibatkan salah atau dosa.
dan upah dari dosa adalah maut. Karena suatu tindakan yang salah akan mendapatkan hukuman
WASONO: manusia hidup di dunia tak ada yang abadi. ada keterbatasan usia dan pada akhirnya juga akan di panggil menghadap ALLAH dan mempertanggungjawabkan terhadap segala sesuatu tindakan dan perbuatannya, yang baik maupun yang jahat saat hidup di alam dunia. menyadari tindakan manusia yang sering berbuat salah yang berakibat dosa, dan dengan adanya dosa akan mendapat hukumannya dari Allah, disinilah,
Manusia berupaya mencari jalan kebenaran agar bisa kembali pada sang khalik dan terbebaskan dari hukuman ALLAH yang MAHA KUASA sebagai sang penciptanya.(ngupoyo lan ngudi kasampurnan kang sejati).
bisakah manusia kembali ke hadirat ALLAH ?
pernyataan Gusti Allah yang telah diwahyukan melaui para nabi, para rasul yang di utus menyampaikan pada manusia sebagai umatnya Gusti Allah itu maha pengasih, maha penyayang, maha pengampun, begitu besar kasih Allah yang selalu peduli kepada manusia sebagai umatnya, mengharap agar manusia kembali ke pangkuan hadiratnya. Sehingga diberi aturan, di tunjukkan jalannya di kasih rambu rambu untuk sebagai pegangan hidup yang tersurat dan tersirat dalam Kitab Tourat, Jabur, Injil, Quran dll agar manusia dapat kembali ke alam kesempurnaan yang hakiki (kasampurnan yang sejati) namun pada prakteknya manusia cenderung suka menentang aturanNYA, melanggar rambu-rambuNYA, bahkan juga lebih suka memilih berjalan menurut jalannya sendiri-sendiri bahkan ada juga yang menafsiri Gusti Allah dengan reka yasanya manusia yang tentunya akan lebih menyesatkan manusia itu sendiri. Terbukti semakin maraknya aliran yang menyesatkan dan melenceng dari aqidah yang di berikan oleh Gusti Allah. Mungkinkah manusia merasa kurang marem dengan aturan yang telah di berikan Gusti Allah. Sehingga bikin dan merekayasa aturan sendiri
ini menunjukkan bahwa dunia ini memang gelap. Terbukti masih adanya sebagian manusia yang masih meraba raba (grayah grayah) untuk mencari jalan kebenaran yang hakiki. Untuk menemukan terang yang sejati (kiro kiro opo iki dalane, kiro kiro opo liwat kene, kiro kiro opo liwat kono kiro kiro dan kiro kiro)
Padahal kasampurnan yang sejati itu miliknya Gusti Allah dan di kuasai sepenuhnya oleh Gusti Allah. Bahkan telah di tunjukkan oleh Gusti Allah pada kita dengan gamblang melalui para Nabi dan rasul yang di utusnya dan tak ada yang dirahasiakan. Alangkah naifnya jika kita merekayasa dan membikin jalan sendiri apalagi Cuma didasari othak athik gathuk yang kira kira di anggap mathuk Apalagi yang Cuma didasari dengan gugon tuhon.
Kasampurnan yang sejati tidak bisa ditempuh dengan mengandalkan kesaktian, keampuahan maupun kepintaran manusia.
Kasampurnan yang sejati hanya dapat kita tempuh dengan IMAN kepada Gusti Allah mituhu ing dhawuhing Gusti Allah,
Kasampurnan yang sejati hanya dapat kita tempuh dengan IMAN yang disertai dengan PERBUATAN, dan tidak bisa mengandalkan intelektual maupun rekayasa manusia.
Karena sehebat dan sesakti apapun manusia hidup di alam dunia ini prasasat iso njolo angin, mletik tanpo suthang Mabur tanpo elar.
Kasampurnan yang sejati hanya dapat di tempuh dengan selalu adanya hubungan dari pribadi kepada pribadi, dari oknum kepada oknum antara manusia dengan Allah yang menciptakannya.
Kasampurnan yang sejati hanya dapat kita raih jika kita sebagai umatnya ini bersedia nurut di atur oleh Gusti Allah serta bersedia melaksanakan dan menjalankan yang menjadi perintahnya dan menjauhi yang menjadi larangannya. Karena hanya Gusti Allah yang menguasai sangkan paraning dumadi. Serta yang menguasai kasampurnan yang sejati. Karena Gusti Allah adalah jatining kayekten lan kauripan.
Saat ini kita memasuki bulan yang masih baru, tahun yang masih baru, semoga beberapa patah kata ini bisa menjadi bahan renungan dan membawa makna secercah cahaya dalam mengarungi samudra kehidupan didunia ini, yang nampaknya masih penuh dengan badai. Tidak ada salahnya jika kita mau ingat falsafahnya sunan Giri. (sak bejo bejaning wong kang lali, luwih begjo wong kang iling lan waspodo).
(Nyono Krisdiantoro).

Rabu, 05 Januari 2011

RAHASIA MENEMUKAN JATI DIRI


          Menapaki jaman yang katanya memasuki jaman canggih era saat ini, ternyata ada dampak segi positif dan negatifnya. terutama terhadap emosional serta tingkahlaku manusia. kita sadari maupun tidak, ternyata kehidupan manusia  memang semakin kejam. terbukti jika kita melihat pada penayangan media cetak maupun media elektronika, banyaknya kasus penganiayaan sampai kasus pembunuhan dengan cara yang amat sangat sadis. Ada istri yang membunuh suaminya, ada  suami yang membunuh istrinya, ada juga orangtua yang tega membunuh anaknya. bahkan ada juga anak yang sampai hati tega membunuh orangtuanya. bahkan penganiayaan dan pembunuhan tidak terbatas pada menghilangkan nyawa seseorang, namun ada juga yang tega menganiaya dan membunuh terhadap karier seseorang. menganiaya dan membunuh yang menjadi sarana dan prasarana untuk mencari nafkah seseorang. kasus penganiayaan dan pembunuhan pertamakali didunia dilakukan oleh anak manusia pertama didunia yaitu nabi Adam. hanya gara – gara merasa iri, Kain telah tega menganiaya dan membunuh adik kandungnya, Habil.
          Manusia tidak semata – mata hanya merupakan badan jasmani, namun juga ada badan rohani yang merupakan manifestasi dari kuasa Allah yang ada dalam diri manusia, dalam tasawuf disebut “nur”, ada juga yang menyebut roh suci (roh kudus), yang dirangkum membentuk manusia seutuhnya antara  jiwa dan raga,  “,kenapa manusia yang didiami roh kudusnya Gusti Allah, tega berbuat sekejam itu ? padahal roh suci (roh kudus) yang merupakan manifestasi dari kuasa Allah, yang juga merupakan badan rohani yang berdomisili di dalam diri manusia suka akan kasih sayang, pemaaf, penyabar, ramah – tamah, suka akan cinta damai, serta suka akan penguasaan diri (pengendalian diri). ini membuktikan bahwa manusia telah melenceng dan kehilangan jati diri, kehilangan identitas diri yang sejati, lebih tepatnya meninggalkan jati diri yang asli, dan lebih suka jadi manusia yang tidak manusiawi.
Kita sadari maupun tidak, kita juga sering berbuat yang kayak begitu. Kalau kita mau jujur dan mau intropeksi diri,   kita juga sering bertindak yang kayak begitu. masih ada rasa iri, benci, pendendam, tidak sabaran bahkan tidak bisa mengendalikan diri. malah ada juga yang demi ambisi pribadi, kelompok ataupun golongan, rela menempuh dengan jalan menghalalkan segala macam cara meskipun yang dilakukan dengan cara yang kurang manusiawi.
Kita harus ingat: drajat pangkat iso lebur, bondo donyo iso hancur, ayu nggantheng iso luntur, menungso urip yen ora iso ngendaleni diripribadi dadi wong kemplur.
          Banyak manusia yang berupaya dengan segala macam cara  mengharap bisa ketemu dengan jati dirinya. yang diistilahkan dengan (sedulur kang sejati, roh suci / roh kudus, guru sejati) dan masih banyak istilah – istilah lain yang tidak saya sebutkan satu persatu. karena lain versi, juga lain penyebutan istilah namanya. meskipun pada dasarnya tujuannya sama. Demi untuk bisa ketemu jati dirinya sampai ada yang rela melakukan ritual tapabrata di goa, di hutan  sampai ada juga yang di kuburan. ini semua dilakukan demi ingin bisa ketemu dengan jati dirinya. Sah – sah saja orang mau melakukan ritual ataupun puasa maupun tapabrata dimanapun juga namun semua itu tanpa didasari adanya penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah yang menguasai jati dirinya manusia, dan tanpa dilandasi adanya sikap serta perilaku yang penuh dengan kesabaran, adanya rasa welas asih, suka akan cinta damai, bisa mengendalikan diri, sia – sialah usaha manusia itu.. andaikan bisa bertemu dan bertatap muka dengan manifestasi kuasa ILLAHI yang ada dalam diri manusia yang di istilahkan sedulur kang sejati ataupun guru yang sejati, namun tindakan dan perilakunya tidak ada perubahan yang lebih baik dan lebih positif dan masih juga gampang marah dan gampang emosi, ya sama juga bohong dan tiada arti.
Meskipun andaikan bisa ketemu Malaekat bahkan sekalipun bisa ketemu Gusti Allah, namun kelakuannya tidak bisa mengendalikan diri, bahkan masih suka bertindak anarkis, suka membenci, suka berbuat jahat, ya.. percuma dan tiada guna.
Karena yang lebih baku bukan masalah ketemu dari oknum kepada oknum maupun dari pribadi kepada pribadi, tetapi adanya  perubahan kesadaran dari perilaku yang tidak baik berubah menjadi baik. perubahan dari jahat menjadi tidak jahat. karena pada dasarnya badan rohani yang  merupakan jati diri manusia suka akan kasih, lemah lembut, penyayang, penyabar, cinta damai.  
Jati diri seseorang dapat dilihat dari imannya. Iman yang baik dapat dilihat dari jiwanya.  Jiwa yang baik dapat  dilihat dari sifat, sikap serta tingkahlakunya. mau ngomong jiwanya bagus, sehat, tapi didalam praktek kehidupannya tidak bisa mengendalikan diri, mudah marah, suka ngamuk…..  berarti jiwanya amburadul. mau ngomong imannya bagus, jiwanya bagus, namun jika masih suka benci terhadap sesamanya, suka bohong, suka memfitnah,….  berarti imannya rapuh.
Orang kalau imannya baik, tentunya jadi apapun pasti baik juga.  jadi rakyat ya rakyat yang baik. Jadi aparat ya pasti aparat yang baik.  Orang kalau jiwanya baik, jadi guru ya guru yang baik. Jadi perangkat desa ya perangkat desa yang baik.
          Alangkah indahnya hidup manusia  di muka bumi ini, jika semua manusia pada bersedia mencerminkan jati dirinya. Tentu saja hidup ini akan terasa nyaman dan damai. karena tidak akan terjadi peperangan, tidak ada maling, tidak ada pembunuhan, yang ada adalah saling menyayangi, saling mengasihi sesama umatnya gusti Allah. saling menghargai dan menghormati terhadap hak asasi orang lain, hidup rukun serta ramah  -  tamah . disinilah manusia layak di istilahkan wujuding manunggiling kawulo kalawan Gusti, Gusti kalawan kawulo. di tunggili dining Gusti mboten namung mahanani bagusing ati, ananging ugi mahanani bagusing budi lan pakerti. Lalu bagaimana dengan kita, sudahkah kita mempunyai budi pekerti yang baik ? tentunya yang lebih tahu adalah diri kita masing – masing.
Ibarat kita ini lampu semprong (lampu yang ada semprong / torong kaca) marilah semprongnya jangan terus – terusan kita kotori dengan jelaga (langes). biar tidak nampak hitam dan kotor. Karena dengan hitam dan kotornya semprong itu, nyala lampu yang dari dalam tidak akan nampak terang bias sinar cahayanya. karena terhalang semprong yang hitam dan kotor itu.
 Ibarat pelita ada nyalanya, biarlah juga nampak bias terang cahayanya. (enek urip yo ben ketok urube). Karena kita hidup ini tidak hanya sekedar hidup atau (mung urip – uripan) bahkan juga gak boleh hanya semau gue. karena mau tidak mau kita diikat oleh tatanan aturan kehidupan yang diatur dan diawasi langsung oleh sang sutradara Agung yang menciptakan kita sebagai umatnya.
mau tidak mau kita sebagai manusia diikat oleh tatanan aturan hukum yang langsung di awasi oleh yang Maha adil. yang keadilannya tidak bisa disuap dengan apapun juga.
Makanya “nur” cahaya ILLAHI yang berada didalam diri kita, janganlah kita kotori apalagi kita tutupi dengan imbas –imbas atas kelakuan dan kebobrokan tingkahlaku kita yang cenderung hanya menuruti sifat nafsu angkaramurka duniawi, yang ujung – ujungnya akan semakin jauh tersesat di dunia rimba yang penuh dengan jerat – jerat yang menyesatkan. mumpung masih ada waktu dan kesempatan  marilah lebih baik kita menyerah dan kembali jadi manusia yang hakiki. Jadi manusia yang manusiawi, sehingga segala sifat, sikap, tingkahlaku serta tindakan kita biarlah benar – benar  cermin dari jati diri yang suka akan cinta kasih, kedamaian, pemaaf, murah hati.
Karena dengan didasari  semuaitulah terbentuknya manusia yang berahlak, bermoral dan berbudi luhur. manusia yang punya etika dan beradab.
          Pemahaman dan penafsiran untuk mencari jati diri  juga sering salah arti bagi kawula muda diera saat ini. dengan dalih untuk mencari jati diri ada yang mendirikan kelompok /club gangster.  
dengan dalih untuk menemukan jati diri, ada yang berperilaku terkesan agak amburadul, dan masih banyak tindakan dan perilaku sebagian kawula muda yang terkesan kasar dan anarkis hanya untuk mencari dan menemukan jati diri. padahal jati diri bukanlah sesuatu tindakan biar dianggap wah, biar dianggap jagoan ataupun dianggap hebat yang terkesan sombong.
 jati diri tidak akan bisa ditemukan dengan cara kekerasan ataupun berperilaku semau gue yang didasari dengan kesombongan..
Karena jati diri bersifat ruhaniyah, sehingga hanya akan bisa ditemukan dengan cara pendalaman spiritual untuk penguatan iman yang pada hakekatnya bisa sebagai pedoman dan pegangan hidup yang akan membimbing dan menghantarkan untuk dapat menghayati arti hidup dan kehidupan yang sesungguhnya. kehidupan yang penuh dengan romantika problema hidup yang memang benar – benar kompleks. hanya berdasarkan kuatnya imanlah yang bisa sebagai filter untuk memilah dan memilih mana yang haq dan mana yang batil. mana yang akan membawa berkat dan mana yang akan membawa laknat. AMIN.    (Yon Kris D)

ucapan selamat tahun baru

selamat tahun baru bagi anda semua semoga anda sehat n panjang umur......